Ucapan Yesus Yang Sulit, 65:
* Matius 25:1-13 Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh
25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
25:7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
25:11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
25:12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
25:13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."
Ilustrasi tentang orang-orang yang datang setelah pintu ditutup sehingga mereka tidak mungkin bisa masuk muncul juga di bagian lain :
* Lukas 13:22-30 Siapa yang diselamatkan
13:22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
13:23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
13:25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
13:26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
13:27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!
13:28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
13:29 Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.
13:30 Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."
Tuhan Yesus berbicara mengenai orang-orang yang memprotes tuan rumah karena mereka tidak diperkenankan masuk : "Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami". Tetapi betapapun, mereka tetap tidak boleh masuk. Mereka dikucilkan dari Kerajaan Allah. Khotbah di Bukit dalam Injil Matius, menulis, orang-orang yang dicampakkan keluar bahkan mengemukakan alasan-alasan yang lebih meyakinkan bahwa mereka berhak untuk masuk :
* Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Tapi semuanya itu tidak ada gunanya.
Dari semua kisah yang senada, kisah yang paling patut dikenang ialah perumpamaan yang biasa disebut Perumpamaan sepuluh anak dara. Bayang-bayang belas kasihan terhadap anak dara yang terlambat datang sehingga pintu ditutup didepan mata mereka diekspresikan dengan sangat baik dalam syair tulisan Tennyson dalam lagunya "Terlambat, terlambat, begitu terlambat dan gelaplah malam dan dingin". Lagi ini dinyanyikan kepada Guineverre oleh seorang gadis kecil dalam biara tempat ratu berlindung. Sebenarnya, kalau kejadian dalam kisah perumpamaan sepuluh anak dara itu terjadi sungguh-sungguh dalam hidup sehari-hari, lima anak dara yang terlambat memang mengalami kekecewaan yang sangat, tetapi mereka tidak menderita kerugian yang tidak bisa diperbaiki. Mereka ketinggalan pesta pernikahan, tetapi akan ada pesta-pesta pernikahan yang lain. Dan lain kali, mereka akan ingat untuk membawa persediaan minyak yang cukup. Namun dalam penerapan perumpamaan ini, kerugian yang diderita cukup serius.
Dikisahkan bahwa ada pernikahan di desa. Sebuah cerita mengenai pernikahan tanpa menyebutkan mempelai wanitanya kelihatannya aneh bagi kita. Tetapi zaman yang berbeda dan negeri yang berbeda mempunyai adat-istiadat yang berbeda pula. Mungkin saja disebut-sebut, tetapi hanya sambil lalu. Beberapa orang yang menguasai nas dalam Matius 25:1 ini mengatakan bahwa kesepulun anak dara itu bukanlah pengiring mempelai wanita. Mereka juga bukan tamu-tamu yang diundang. Mereka adalah gadis-gadis desa yang ingin membentuk iring-iringan lampu obor untuk mengawal mempelai laki-laki beserta rombongan ke rumah dimana pesta pernikahan akan diselenggarakan. Mereka tahu, kalau mereka berbuat demikian mereka akan mendapat tempat dalam pesta itu, sehingga mereka bisa saja ikut bersuka-ria. Sampai sekarang ada daerah-daerah di dunia dimana sebuah pesta pernikahan merupakan pesta masyarakat setempat. Semua orang yang datang akan disambut dengan baik dan dijamu dengan makanan dan minuman.
Kapan pengantin laki-laki akan datang ke pesta, tidak diumumkan. Dan hari sepakin petang. Tetapi itu tidak menjadi soal, karena sebuah iring-iringan lampu obor berkesan dalam malam yang gelap. Lampu obor yang digunakan berupa sebuah galah yang panjang dengan lampu minyak diikatkan diatasnya. Gadis-gadis yang lebih bijaksana membawa persediaan minyak, kalau-kalau lampu mereka hampir padam. Setelah malam makin larut, sedang mempelai laki-laki belum juga datang, gadis-gadis itu satu-persatu tertidur. Meskipun begitu, lampu mereka tetap menyala, siap sedia sewaktu-waktu kalau seruan "Dia datang!" mereka bergegas untuk mengikuti rombongan mempelai laki-laki. Tetapi selagi mereka merapikan sumbu lampu mereka, lima diantara gadis-gadis itu melihat bahwa lampu mereka akan padam, padahal mereka tidak membawa persediaan minyak. Gadis-gadis yang lain tidak bisa meminjamkan minyak untuk penerangan sepanjang perjalanan. Jadi gadis-gadis yang bodoh itu harus pergi untuk membeli minyak di tengah malam. Hal itu tentu saja tidak mudah. Walaupun demikian, akhirnya mereka mendapat juga. Tetapi saat itu mereka sudah terlambat untuk mengikuti iring-iringan mempelai laki-laki. Dan ketika mereka sampai di rumah pesta, mereka tidak bisa masuk. Mereka mengetuk-ngetuk pintu rumah itu dan berseru kepada penjaga pintu : "Tuan, Tuan, biarkanlah kami masuk". Tetapi jawaban yang mereka terima hanyalah "Tidak, aku tidak mengenal kamu". Jadi, mereka harus pulang dalam malam yang pekat, capai dan kecewa, karena mereka tidak siap sedia sebelumnya.
Selama minyak itu ada, itu baik. Tetapi minyak yang telah terpakai kemarin tidak bisa membuat hari ini menyala. Jadi, kita diajar untuk tidak hanya bergantung pada pengalaman-pengalaman di masa lalu. Pengalaman-pengalaman itu tidak akan mencukupi kebutuhan hari ini. Perbuatan-perbuatan baik masa lalu tidak cukup, hari ini juga tetap harus melakukan perbuatan baik.
Anugerah harus dicari setiap hari untuk kebutuhan hari ini. Ajaran yang jelas dari perumpamaan ini adalah :
* Matius 25:13
LAI TB, Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."
KJV, Watch therefore, for ye know neither the day nor the hour wherein the Son of man cometh.
TR, γρηγορειτε ουν οτι ουκ οιδατε την ημεραν ουδε την ωραν εν η ο υιος του ανθρωπου ερχεται
Translit. interlinear, grêgoreite {waspadalah} oun {karena itu} hoti {sebab} ouk {tidak} oidate {kamu tahu} tên {itu} hêmeran {hari} oude {juga tidak} tên {itu} hôran {saat} en hê {yaitu} ho huios {Anak} tou anthrôpou {Manusia} erchetai {datang}
Dalam naskah Textus Receptus (juga dalam terjemahan KJV) terdapat kata-kata "ketika Anak Manusia datang". Berjaga-jagalah, karena waktu pengujian akan datang tanpa disangka-sangka. Bersiaplah untuk melawan pencobaan ini (apapun bentuknya). Bersiaplah untuk menangkap kesempatan ini. Seseorang membutuhkan pertolongan; siaplah untuk memberi pertolongan, "Sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya" kapan panggilan itu tiba.
Sumber :
- FF Bruce, Ucapan Yesus yang Sulit, SAAT Malang, p 271-274
Artikel terkait :
- Perumpamaan-perumpamaan: 21. Perumpamaan tentang Gadis-gadis yang Bijaksana dan Gadis-gadis yang bodoh, di 21-perumpamaan-tentang-gadis-yg-bijaksana-dan-yg-bodoh-vt1584.html#p5786
- Khotbah Yesus Kristus di Bukit Zaitun (Matius 24: 1-25:46), di khotbah-yesus-kristus-di-bukit-zaitun-matius-24-1-25-46-vt2287.html#p12421